Menggunakan teknologi pengenalan wajah, papan reklame yang baru dipasang di Inggris ini memanfaatkan citra yang dibidik kamera berdefinisi tinggi. Kamera tesebut menangkap gambar orang-orang yang lewat di sekitar halte bus di Oxford Street.
Dengan tingkat akurasi 90 persen, komputer yang ada di papan tersebut akan menganalisa dan menebak jenis kelamin berdasarkan bagian-bagian wajah seperti rahang, tulang dagu, hidung, dan mata. Berdasarkan perkiraan yang dihasilkan papan reklame akan menampilkan materi iklan sesuai sasaran, wanita atau pria. Teknologi yang digunakan terus dikembangkan, nantinya komputer juga akan mengenali target iklan berdasarkan umur, ras atau tipe tubuh.
Pengiklan pertama yang memanfaatkan papan reklame di Oxford Street adalah lembaga amal anak bernama Plan UK. Iklan yang ditayangkan merupakan materi kampanye pemenuhan pendidikan bagi anak-anak perempuan di negara-negara miskin.
Jika orang yang lewat di depan papan reklame dikenali sebagai seorang wanita, maka papan akan menayangkan video berdurasi 40 menit. Jika pejalan kaki di depannya dikenali sebagai laki-laki, maka ia hanya akan melihat sebuah pesan singkat untuk melihat situs Plan UK di internet untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
"Dalam hal ini kami tidak memberi pilihan untuk melihat materi iklan secara utuh kepada para pria dan bocah laki-laki, sehingga ada sekilas gambaran tentang bagaimana rasanya jika pilihan-pilihan mendasar harus terampas," kata ketua Plan UK Marie Staunton.
Biaya iklan tersebut sekitar £30.000 (atau sekitar Rp432 juta), dan Plan UK menargetkan mampu mengumpulkan dana £250.000 (sekitar Rp3,6 miliar) dalam aksi kepedulian bertajuk "Because I Am a Girl", yang akan berlangsung selama empat bulan.
Sumber: siwoksintol.com